BERPISAHNYA PANGERAN DIPONEGORO DENGAN KAFILAH K.R. ASMOROSUPI
Dengan semangatnya para pejuang perang gerilya melawan penjajah Belanda, kemudian berpisahlah Pangeran Diponegoro dengan kafilah K.R. Asmorosupi dan keluarga di Desa Menoreh tersebut. Selanjutnya K.R. Asmorosupi beserta keluarga meneruskan perjalannya melalui desa salaman terus keselatan menuju Desa Kaliabu, kemudian menuju kearah barat berjalan setapak melaui perbukitan hutan rimba menuju Desa Kramat, yaitu daerah perbatasan Kab. Magelang daerah Kab. Wonosobo pada tahun 1830 M. Adapun Beliau R. Syamsul Ma’arif ( KH.R. Abdul Fattah) adalah sebagai seorang pemuda yang sangat gigih berjuang perang secara bergerilya melawan penjajah Belanda, sehingga berpisahlah beliau dengan kafilah K.R. Asmorosupi. Hal ini tercium adanya semangat perjuangannya oleh tentara Belanda, yang kemudian beliau R. Syamsul Ma’arif dikejar hingga masuk hutan. Didalam hutan beliau merasa lelah, kemudian beristirahat dan berlindung, kebetulan ada sebuah pohon besar dan berlubang maka dimasukilah pohon tersebu